IDENTITAS
NASIONAL
Pengertian Identitas Nasional
Kata
identitas secara harfiah mempunyai arti yaitu ciri-ciri, tanda-tanda atau jati
diri yang melekat pada sesuatu atau seseorang yang membedakannya dengan yang
lain, baik fisik maupun non fisik. Sedangkan kata nasional merupakan identitas
yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh
kesamaan-kesamaan baik fisik seperti budaya, cita-cita, dan tujuan. Jadi dapat
kita simpulkan bahwa Identitas Nasional adalah identitas yang melekat pada
kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan fisik seperti
budaya, agama, dan bahasa atau yang bersifat non fisik seperti keinginan,
cita-cita, dan tujuan.
Secara
teoritis pengertian identitas pada hakekatnya merupakan manifestasi nilai-nilai
budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan
ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tersebut maka suatu bangsa
berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya.
Dengan
demikian Identitas Nasional suatu bangsa adalah ciri khas yang dimiliki suatu
bangsa yang membedakannya dari bangsa lainnya. Namun demikian proses pembetukan
Identitas Nasional bukan merupakan sesuatu yang sudah selesai, tetapi sesuatu
yang terbuka dan terus berkembang mengikuti perkembangan jaman. Akan terjadi
pergeseran nilai dari identitas itu sendiri apabila identitas itu tidak dapat
dijaga dan dilestarikan, sehingga mengakibatkan identitas global akan
mempengaruhi nilai identitas nasional itu sendiri.
Secara
umum terdapat beberapa dimensi yang menjelaskan kekhasan suatu bangsa.
Unsur-unsur identitas itu secara normatif, berbentuk sebagai nilai, bahasa,
adat istiadat, dan letak geografis. Beberapa dimensi dalam identitas nasional
antara lain:
- Pola Perilaku
- Lambang-Lambang
- Alat-alat perlengkapan
- Tujuan yang ingin dicapai
Konsekuensi dan implikasinya adalah
identitas nasional juga sesuatu yang terbuka, dinamis, dan dialektis untuk
ditafsir dengan diberi makna baru agar tetap relevan dan funsional dalam
kondisi aktual yang berkembang dalam masyarakat.Dengan sifat identitas nasional
yang relatif, mengharuskan setiap bangsa untuk selalu kritis terhadap identitas
nasionalnya agar selalu paham akan makna jati dirinya.
Unsur Pembentuk Identitas Nasional
1.
Sejarah
Catatan
sejarah suatu bangsa akan sangat mempengaruhi terbentuknya Identitas Nasional
bangsa tersebut. Misalnya, semangat juang bangsa Indonesia dalam mengusir
penjajah menurut banyak kalangan telah menjadi ciri khas tersendiri bagi bangsa
Indonesia yang kemudian menjadi salah satu unsur pembentuk identitas nasional
Indonesia.
2.
Kebudayaan
Aspek
kebudayaan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional meliputi tiga unsur
yaitu : akal budi, peradaban dan pengetahuan. Akal Budi bangsa Indonesia,
misalnya dapat dilihat pada sikap ramah dan santun bangsa Indonesia . Sedangkan
unsur Identitas peradabannya, salah satunya tercermin dari keberadaan dasar
negara Pancasila sebagai kompromi nilai-nilai bersama ( shared values )
bangsa Indonesia yang majemuk. Sebagai bangsa maritim, kehandalan bangsa
Indonesia dalam pembuatan kapal pinisi di masa lalu merupakan identitas
pengetahuan bangsa Indonesia yang tidak memiliki oleh bangsa lain di dunia.
3.
Suku bangsa
Kemajemukan merupakan Identitas lain
bangsa Indonesia. Namun demikian, lebih dari sekedar kemajemukan yang bersifat
alamiah tersebut, tradisi bangsa Indonesia untuk hidup bersama dalam
kemajemukan merupakan hal lain yang harus terus dikembangkan dan dibudayakan.
Kemajemukan alamiah bangsa Indonesia dapat dilihat pada keberadaan lebih dari
300 kelompok suku, beragam bahasa, budaya dan keyakinan yang mendiami kepulauan
nusantara.
4.
Agama
Keanekaragam Agama merupakan identitas
lain dari kemajemukan alamiah Indonesia. Menyukuri nikmat kemajemukan pemberian
Allah dapat dilakukan dengan salah satunya, sikap dan tindakan untuk tidak
memaksakan keyakinan dan tradisi suatu agama, baik mayoritas maupun minoritas
atas kelompok lainnya.
5.
Bahasa
Bahasa
adalah salah satu atribut identitas nasional Indonesia. Sekalipun Indonesia
memiliki ribuan bahasa daerah, kedudukan bahasa Indonesia (bangsa yang
digunakan bahasa melayu) sebagai bahasa penghubung ( lingua franca ) berbagai
kelompok etnis yang mendiami kepulauan nusantara memberikan nilai
identitas tersendiri bagi bangsa Indonesia.
GLOBALISASI
Pengertian Globalisasi
Secara
umum globalisasi dapat diartikan sebagai suatu perubahan sosial dalam bentuk
semakin bertambahnya keterkaitan antara masyarakat dengan faktor-faktor yang
terjadi akibat transkulturisasi dan perkembangan teknologi modern. Istilah
globalisasi dapat diterapkan dalam berbagai konteks sosial, budaya, ekonomi,
dan sebagainya tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang
memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses
alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu
sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi
dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Globalisasi
sendiri sering diidentikkan dengan:
1.
Internasionalisasi
yaitu
hubungan antar negara, meluasnya arus perdagangan dan penanaman modal.
2.
Liberalisasi
yaitu
pencabutan pembatasan-pembatasan pemerintah untuk membuka ekonomi tanpa pagar (borderless world)
dalam hambatan perdagangan, pembatasan keluar masuk mata uang, kendali devisa
dan ijin masuk suatu Negara (visa).
3.
Universalisasi
yaitu ragam hidup seperti makanan Mc
Donald, kendaraan, di seluruh pelosok penjuru dunia.
4.
Westernisasi
yaitu ragam hidup dan budaya barat.
5.
De-teroterialisasi
yaitu perubahan-perubahan geografi
sehingga ruang sosial dalam perbatasan, tempat dan distance menjadi berubah.
Istilah globalisasi telah menjadi istilah
umum yang dibicarakan oleh setiap orang hingga diskusi ilmiah dalam lingkungan
akademik. Menurut Tilaar, bahwa pada
dasar proses globalisasi menampakkan wajahnya dalam:
1.
Keterkaitan seluruh
masyarakat;
2.
Perusahaan-perusahaan
trans-nasional berperan dalam ekonomi global;
3.
Integrasi ekonomi internasional dalam produksi global;
4.
Sistem media trans-nasional yang membentuk “kampung global“ (global village);
5.
Turisme global dan imperalime
media;
6.
Konsumerisme dan budaya
global
Unsur-unsur
penting yang terkait dengan globalisasi
- Global Space ( Dunia maya)
Globalisasi informasi ditunjukan dengan
semakin pesatnya penggunaan media elektronik dalam mengirim dan menerima
informasi. Surat kabar, radio dan televisi tidak lagi merupakan sumber utama
informasi; kehadiran internet telah memudahkan informasi dunia diterima oleh
siapapun dipenjuru pelosok dunia.
Melalui media internet siapapun dapat
mengirim dan mengakses informasi tanpa persyaratan lisensi atau bukti
kompetensi apapun. Keadaan tersebut membawa beberapa akibat sosial dan budaya :
a.
Mengecilnya
ruang dan waktu yang mengakibatkan hampir tidak ada kelompok orang atau bagian
dunia yang hidup dalam isolasi.
b.
Dalam
bidang politik, batas-batas teritorial suatu negara menjadi kurang berfungsi.
Batas negara tidak lagi menjadi batas informasi, karena seorang yang berada di
sebuah kampung di Jayapura, misalnya, dapat berhubungan langsung lewat internet
dengan seseorang di Amerika atau di Inggris.
c.
Semua
kategori dalam social space menjadi tidak relavan lagi. Perbedaan sosial
seperti umur, jenis kelamin, agama, status sosial, besarnya pendapatan, pejabat
atau rakyat, tingkat pendidikan menjadi tidak lagi menjadi penting dalam
konteks infomasi melalui jalur internet.
- Beberapa Kecenderungan Gelombang Globalisasi terhadap Nasionalisme
Berbagai gejala globalisasi membawa akibat
dalam tata kehidupan manusia, dalam pola tingkah laku, bahkan dalam sistem
nilai yang berlaku. Ada beberapa kecenderungan dari gelombang globalisasi,
yaitu :
i.
salah
satu pengaruh yang sangat kuat dari globalisasi informasi adalah hilangnya
diferensiasi sosial dan dengan itu hirarki sosial menjadi tidak tepat lagi.
Dengan demikian otoritas yang didasarkan pada hirarki sosial cepat atau lambat
akan kehilangan kekuatan dan aktualitasnya. Pada akhirnya hubungan sosial
ditentukan oleh kebebasan dan kepercayaan (trust).
ii.
Dengan
adanya arus lalu lintas informasi yang sangat canggih, pengawasaan terhadap
akses informasi oleh lembaga sensor atau negara semakin berkurang. hal serupa
juga berlaku di bidang lainnya, seperti pendidikan dan pemeritahan.
iii.
Munculnya
cyberspace yang menerobos batas teritorial negara akan berdampak negara
tidak lagi memonopoli semua peraturan. Peralihan ini pada tingkat politik
menunjukan peralihan dari government ke governace, dan peralihan dari sifat
pengawasaan nasional sentralistik ke pengawasan yang bersifat lokal atau
otonom. Dengan demikian, sentralisme negara tidak lagi efektif.
iv.
Adanya
suatu gelombang perubahan di dalam konstelasi politik global. Di dalam
gelombang globalisasi konsteilasi politik mengarah pada kerangka multipoler.
Perdagangan misalnya tidak lagi bersifat hubungan dua negara tetapi dengan
berbagai Negara.
v.
Saling
menguatnya hubungan antar negara yang berarti semakin kuatnya saling
ketergantungan.
vi.
Globalisasi
menonjolkan permainan-permainan baru dalam kehidupan masyarakat, yaitu
aktor-aktor non pemerintahan, atau disebut Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
vii.
Lahirnya
isu baru dalam agenda hubungan internasional misalnya tentang hak asasi
manusia.
- Tantangan Masa Depan Dalam Gelombang Globalisasi
Beberapa yang menjadi tantangan besar dan
bersama, mengutip pendapat Tilaar, yang diakibatkan gelombang globalisasi
adalah sebagai berikut:
i.
Program
melawan kemiskinan.
Globalisasi bukan hanya memberikan banyak nilai positf tetapi juga dapat mengakibatkan
semakin miskinnya negara-negara yang sumber daya manusianya rendah, serta
kurangnya sumber daya alam.
ii.
Memperjuangkan
dan melaksanakan Hak Asasi Manusia. Gelombang globalisasi dapat saja
mengijak-injak hak asasi manusia apabila motif yang mendasari perubahan
sosial dan ekonomi semata-mata berdasarkan profit.
iii.
Menciptakan
dan memelihara tatanan dunia yang aman. Perdangangan bebas, hak asasi tidak dapat
dilakukan di dalam negara yang kacau.
iv.
Perlu
diwujudkan tatanan ekonomi dan keuangan yang baru. Lembaga-lembaga ekonomi dan keuangan lama yang
dilahirkan pada masa perang dingin serta tatanan dunia yang lama, seperti
badan-badan IMF, World bank, WTO, perlu ditata kembali supaya lebih sesuai
dengan tuntutan hidup internasional yang baru.
v.
Melindungi
dan memelihara planet bumi sebagai satu-satunya tempat kehidupan bersama
manusia. Oleh kerena itu
tanggung jawab ekosistem merupakan tanggung jawab bersama masyarakat dunia.
vi.
Kerja sama regional perlu
dikembangkan dalam rangka kerja sama internasional.
Implikasi
Globalisasi terhadap Identitas Nasional
Identitas
nasional dan globalisasi merupakan kedua hal yang saling bertolak
belakang.Bahkan adanya globalisasi dapat menlunturkan bahkan perlahan-lahan
menghilangkan identitas nasional suatu negara, terutama pada Negara- Negara
berkembang termasuk Indonesia.Munculnya arus globalisme bagi sebuah Negara yang
sedang berkembang akan mengancam eksistensinya sebagai sebuah bangsa. Sebagai
bangsa yang masih dalam tahap berkembang kita memang tidak suka dengan globalisasi
tetapi kita tidak bisa menghindarinya.Globalisasi harus kita jalani ibarat kita
menaklukan seekor kuda liar kita yang berhasil menunggangi kuda tersebut atau
kuda tersebut yang malah menunggangi kita.Mampu tidaknya kita menjawab
tantangan globalisasi adalah bagaimana kita bisa memahami dan malaksanakan
Pancasila dalam setiap kita berpikir dan bertindak.
Salah
satu isu penting yang mengiringi gelombang globalisasi adalah munculnya wacana
multikulturisme. Multikulturisme adalah kesediaan menerima kelompok lain secara
sama sebagai kesatuan tanpa memedulikan perbedaan budaya, etnik, gender, bahasa
maupun agama. Gerakan
multicultural muncul pertama kali di Kanada dan Australia sekitar 1950-an.
Multikultural menjadi semacam respon
kebijakan baru dalam keragaman.dengan kata lain, adanya komunitas yang berbeda
saja tidak cukup, karena yang terpenting adalah komunitas tersebut diperlukan
sama oleh warga Negara maupan Negara.
Karakter masyarakat multikultur
adalah toleran. Mereka hidup dalam semangat peacepul co-existace, hidup
berdampingan secara damai. Dalam perspektif multikulturisme, baik individu
maupun kelompok hidup dalam societal cohesion tanpa kehilangan identitas etnik
dan kultur mereka.Ini adalah harapan kita semua, bagaimana kita dapat mengadopsi
nilai dan budaya dari luar yang baik bagi bangsa ini serta adanya badan
pengawasan serta pengembangan budaya asli Indonesia dari Pemerintah, jangan
sampai budaya tersebut menjadi terkikis dan hilang dari masyarakatnya sendiri,
akibat dari arus globalisasi yang begitu
Hakikat kemerdekaan suatu negara
akan tampak disaat negara itu dapat menghargai dan menjunjung tinggi
nilai-nilai budayanya sendiri, dan selalu membuka diri terhadap nilai positif
dari luar baik itu yang berbentuk budaya, ekonomi, politik, dan lain-lain.
Keberagaman
adalah suatu berkah dari Pengatur Alam Semesta ini, dan sebagai suatu bangsa
yang beragama kita seharusnya dapat menghargai keberagaman global serta dapat
memilih serta memilah yang terbaik untuk diterpakan di Negara tercinta Republik
Indonesia.
0 komentar:
Post a Comment
Click Here to Make Money for FREE!