Monday, March 26, 2012

Hanamichi Sakuragi yang asli


Semua yang pernah baca manga ataupun nonton serial anime Slam Dunk pasti tahu donk siapa Hanamichi Sakuragi itu. Yah, remaja berambut merah ini adalah tokoh utama dalam serial ini. Diceritakan bahwa Sakuragi adalah seorang berandalan yang telah 50 kali ditolak perempuan yang diminta untuk menjadi pacarnya. Ia kemudian bertemu Akagi Haruko, gadis idamannya yang mengajurkan Sakuragi untuk mencoba bergabung dengan tim basket SMA Shōhoku. Meskipun agak enggan karena tak mempunyai pengalaman bermain basket, Sakuragi memutuskan untuk bergabung agar dapat membuat Haruko terkesan dan membuktikan dirinya pantas untuk menjadi pacar Haruko.


Nah tau gak, ternyata Hanamichi Sakuragi itu tidak 100% tokoh fiktif. Remaja berambut merah dalam serial Slam Dunk ini diciptakan berdasarkan kisah asli pemuda Jepang yang juga bernama Hanamichi Sakuragi. Berikut ini kisah Hanamichi Sakuragi yang asli.

Monday, March 19, 2012

IDENTITAS NASIONAL DAN GLOBALISASI


IDENTITAS NASIONAL
Pengertian Identitas Nasional
Kata identitas secara harfiah mempunyai arti yaitu ciri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada sesuatu atau seseorang yang membedakannya dengan yang lain, baik fisik maupun non fisik. Sedangkan kata nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan baik fisik seperti budaya, cita-cita, dan tujuan. Jadi dapat kita simpulkan bahwa Identitas Nasional adalah identitas yang melekat pada kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan fisik seperti budaya, agama, dan bahasa atau yang bersifat non fisik seperti keinginan, cita-cita, dan tujuan.
Secara teoritis pengertian identitas pada hakekatnya merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tersebut maka suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya.
Dengan demikian Identitas Nasional suatu bangsa adalah ciri khas yang dimiliki suatu bangsa yang membedakannya dari bangsa lainnya. Namun demikian proses pembetukan Identitas Nasional bukan merupakan sesuatu yang sudah selesai, tetapi sesuatu yang terbuka dan terus berkembang mengikuti perkembangan jaman. Akan terjadi pergeseran nilai dari identitas itu sendiri apabila identitas itu tidak dapat dijaga dan dilestarikan, sehingga mengakibatkan identitas global akan mempengaruhi nilai identitas nasional itu sendiri.

URGENSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BAGI PEMBANGUNAN BUDAYA DEMOKRASI DI INDONESIA


Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah bahkan menjadi mata kuliah wajib di beberapa Universitas, salah satunya adalah mata kuliah wajib di Universitas Gadjah Mada. Hal ini menjadi menarik ketika kita mengetahui banyak siswa atau mahasiswa yang menganggap remeh mata kuliah ini.
Pada satu sisi pemerintah dan instansi pendidikan menginginkan anak didiknya memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi beserta pemahaman yang baik tentang aturan-aturan hingga hak dan kewajiban menjadi warga negara Indonesia. Akan tetapi di sisi lain para mahasiswa menganggap suatu hal yang tak perlu mempelajari kewarganegaraan di bangku kuliah. Mereka banyak berargumen bahwa mata kuliah ini telah cukup mereka dapatkan mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), terutama bagi mereka yang kuliah di Fakultas nonsosial atau nonpolitik. Seperti mahasiswa-mahasiswi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), mereka beranggapan mata kuliah kewarganegaraan tidak ada hubungannya dengan bidang keahlian yang mereka ambil dan menganggap pendidikan kewarganegaraan tidak perlu untuk dipelajari di FMIPA.
Hal ini terjadi karena kurangnya pemahaman mahasiswa tentang pentingnya pendidikan kewarganegaraan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka umumnya hanya sekedar mengetahui dan menghafal pasal-pasal UUD 1945 dan bab-bab lainnya, tanpa adanya pemahaman mendalam yang kemudian dapat di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kasus peremehan mata kuliah pendidikan kewarganegaraan ini terjadi akibat dari adanya kebobrokkan para pejabat pemerintah Negara Indonesia yang gemar dan terkenal akan korupsi kolusi dan nepotismenya (KKN).
Dengan fakta ini menjadikan para mahasiswa tidak merasa bangga berwarganegara Indonesia dan pesimis akan masa depan bangsa ini. Mereka tidak terpikir akan bagaimana aturan menjadi seorang saintis yang baik di Indonesia misalnya, atau mengetahui dan faham akan hak-hak dan kewajiban warga negara Indonesia di bidang pendidikan dan kebebasan berpendapat. Dengan demikian banyak dari para mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan cara yang tidak tahu aturan, seperti melakukan kerusuhan dan merusak fasilitas-fasilitas yang ada. Hal ini jelas terjadi akibat tidak adanya pemahaman yang baik tentang tata cara berdemonstrasi atau menyampaikan pendapat. Selain dari pada itu sikap tak tahu aturan yang dilakukan para demonstran mahasiswa dipicu oleh ketidakbecusan dan keengganan para petinggi bangsa bahkan wakil rakyatnya untuk mentaati aturan yang berlaku. Hal itulah sebenarnya yang perlu diperbaiki dalam menata negara Indonesia supaya menjadi negara yang kokoh dalam penegakkan hukum hingga setiap rakyat maupun pejabatnya taat terhadap aturan.