- Kuliah karena terpaksaMelihat anaknya diwisuda adalah kebanggaan bagi setiap orang tua. Dari lubuk hati setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi seorang yg pintar dan sukses. Bahkan memaksa anaknya untuk kuliah pun bisa saja mereka lakukan. Berawal dari sebuah keterpaksaan inilah maka ketika anaknya sudah menjadi mahasiswa dia enggan utuk serius dalam kuliah apalagi cepat2 diwisuda.
- Salah JurusanKalah dalam persaingan SPMB/UM PTN/PTS yang memiliki jurusan-jurusan favorit menyebabkan banyak mahasiswa memilih jurusan lain (yang tidak diminati) sebagai pelarian ketika tidak diterima. Tujuannya agar mereka tetap bisa kuliah meski jurusan itu bukan yang diminati oleh mereka.
- Terlalu Menikmati Kebebasan karena jauh dari OrangtuaTidak sedikit mahasiswa yang tinggal dikost-kostan sekarang ini. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya pengawasan dari orang tua & komunikasi antara anak-orangtua menjadi semakin menurun. Terkadang kebebasan itu dimanfaatkan secara berlebihan oleh para mahasiswa. Dengan bebasnya mereka bermain, pacaran, begadang tiap malam, nongkrong sana-sini dan hal-hal lainnya yang dapat mengganggu aktivitas perkuliahan.
- Sibuk Mengikuti Organisasi Kemahasiswaan ataupun OrmasTingkat Intelegency Emotional (IE) yang lebih besar daripada IQ mendorong banyak mahasiswa lebih senang berorganisasi, bersosialisasi, bertukar pikiran dan melakukan kegiatan-kegiatan organisasi atau Ormas daripada belajar. Kesibukannya itu terkadang menghabis-habiskan uang, tenaga, pikiran dan juga waktu sehingga kuliah terabaikan dan bukan prioritas lagi.
- Menekuni Hoby secara BerlebihanSoftskill yang dimiliki mahasiswa mendorong untuk menjadi hobi. Jika hobi dilakukan secara wajar itu baik, tapi kalau dilakukansecara berlebihan, pasti dapat mengganggu kegiatan lainnya yang lebih penting dari hobi itu sendiri.
- Bisa Mendapatkan Uang Sendiri (kerja)Kerja terkadang dibutuhkan bagi para mahasiswa, terutama yang kurang mampu ataupun untuk menambah uang saku. Tetapi tidak sedikit pula dari mereka yg terlena dengan pekerjaannya itu. Alasannya cukup sederhana, ujung akhir dari kuliah adalah mendapatkan gelar sarjana yang bisa digunakan sebagai sarana untuk mencari kerja sehingga menghasilkan uang. Kalau kuliah aja udah bisa punya uang sendiri kenapa harus buru-buru lulus??? Menurut saya, ini adalah masalah yang banyak ditemui para mahasiswa yang sudah mendapatkan pekerjaan. Tidak sedikit mahasiswa yang berpikir buat apa kuliah, kan sudah dapat kerja ini. Untuk itu saya sarankan tidak untuk bekerja dulu, fokuslah dulu menyelesaikan kuliah. Kalau bisa membagi waktu antara kuliah dan bekerja yah itu tdk jadi persoalan.
- Tidak adanya Jaminan Kerja setelah LulusMungkin sekarang ini sudah banyak kampus yang bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan dalam negeri agar lulusannya mendapatkan pekerjaan dengan cepat. Tapi ada juga kampus-kampus yang tidak ada atau belum adanya jaminan bagi lulusannya untuk cepat mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan jurusannya. Tidak adanya jaminan inilah yang paling banyak membuat para mahasiswa berpikir untuk lebih milih lama kuliah daripada lama mengangur. Prinsipnya : Rizqi itu udah ada yang ngatur, dan kalau sudah rejeki gak bakal kemana. Jadi, buat apa cepat-cepat lulus kalau ujung-ujungnya nganggur? Yang udah jadi sarjana aja banyak yang nganggur kok.
Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga dapat bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment
Click Here to Make Money for FREE!